This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 21 November 2010



Kamis, 11 November 2010

Ana Uhibbuka Fillah…

NamaNya belum tereja...
WajahNya belum beranjak semu...
BayanganNya belum terlukis...
DerapNya belum turut serta ku ikuti...
Penantian ku telah terasing karenaMu…
Zawjun Soolihun...
SuaraNya belum kuhafal...
Sebuah hatiNya belum terbaca...
SenyumNya belum aku tafsirkan...
KerlinganNya belum aku temukan...
Maka, biar sajak asa tertunai tanpa
permintaan...
TawaNya belum kusentuh...
TangisNya belum terseka...
DukaNya belum turut ku genggam...
PenatNya belum terbagi denganku...
Allah yubarik fik ya akhi…
JejakNya belum aku kenali...
KeningNya belum terkecup tulusku...
TubuhNya belum terpeluk olehku...
Bahu kokohNya belum terebahkan ragaku...
Harapku… semoga takdir indah itu ada...
Desir hatiNya belum terjamah rasa...
Rajutan kenangNya belum terukir jelas...
Tautan rinduNya belum menetap lama...
Diantara gurauNya belum terpahat
ditengah beku...
Dengarlah… ku menjaga setiaku demi Mu…
Keturunan Adam pilihan Allah
Terhampar semu dalam angan
Dingin dan sepi belum terjemahkan
Semoga nyata menjadi bahagiaku
Biar muram rela luruh dalam senjaMu
Meski khayal belum terekam...
Meski tatapan belum terjawab...
Meski letak nafas belum tersadari...
Meski pemilik denyut itu belum teraba olehku...
Namun ku tetap merantaikan rindu...
Meski degubMu belum terdengar jiwaku...
Meski setiaMu belum abstrak terurai...
Meski jujurMu belum menyapa relungku...
Meski lerai bisikMu belum melekat dalam
kalbu...
Namun, ku tetap bermain dalam jengkalku...
Meski untaian rinduMu belum terpijak riuh...
Meski pesonaMu belum nyata memikatku...
Meski dentingan hatiMu belum terlihat olehku...
Meski gema rinduMu belum keras terngiang...
Jangan hentikan langkah mencariku...
Sekat larik cintaMu dalam ruas batinku...
Jaga sentuhMu demi masa yang lebih tepat...
Biarkan ku menjadi ruang luasMu...
Dengan taburan cahaya tanpa ujung...
Dalam keterbatasan... ku menunggu halalMu...
Tanpa secuil sisa cinta
Yang tenang dan terkubur lama
Ana Uhibbuka Fillah…
Atammannaka Fillah...
Istaqtu Ilayka Fillah....
Innaniy Antazhiruka Fillah...
*Allahumma Inni As Aluka Hubbaka Wahubba
Maa Yuhibbuka Wal Amalalladzii
Yuballighunii Hubbaka...** (Ya Allah...
sesungguhnya aku memohon kepadaMu
untuk tetap mencintaiMu dan cintanya
orang yang mencintaiMu serta beramal
yang bisa menyampaikan kepadaku untuk
mencintaiMu. ..)*
*Allahummab' ats Ba'lan Shalihan
Likhithbati Wa Aththif Qalbahu Alayya
Bihaqqi Kalamikal Qadimi Wa Bi Rasulukal
Karimi Bi Alfi Alfi La Hawla Wa La
Quwwata Illa Billahil Aliyyil Azhim Wa
Shallallahu Ala Sayyidina Muhammadin
Wa' Ala Alihi Wa Shahbihi Wa Sallama Wal
Hamdulillahi Rabbil Alamin…*

Sumber:ethazz.blogspot.com/2010/01/ana-uhibbuka-fillah.html

♥Tolong Sampaikan pada Si dia♥

Tolong beritahu si dia aku ada pesanan buatnya…
Tolong beritahu si dia, cinta agung adalah cintaNya…
Tolong beritahu si dia, cinta manusia bakal membuatnya alpa…
Tolong nasihati sia dia, jangan menyintaiku lebih dari dia menyintai Yang Maha Esa…
Tolong nasihati si dia, jangan mengingatiku lebih dari dia mengingati Yang Maha Kuasa…
Tolong nasihati si dia, jangan mendoakanku lebih dari dia mendoakan ibu bapanya…

Tolong katakan pada si dia, dahulukan Allah karena di situ ada syurga…
Tolong katakan pada si dia, dahulukan ibu bapaknya karena di telapak itu syurganya…
Tolong ingatkan si dia, aku terpikat karena imannya bukan rupa…
Tolong ingatkan si dia, aku lebih cintakan zuhudnya bukan harta…
Tolong ingatkan si dia aku kasihinya karena santunnya…
Tolong tegur si dia, bila dia mulai mengagungkan cinta manusia…

Tolong tegur si dia, bila dia tenggelam dalam angan-angannya…
Tolong tegur si dia, andai nafsu mengawal fikirannya…
Tolong sadarkan si dia, aku milik Yang Maha Esa…
Tolong sadarkan si dia, aku masih milik keluarga…
Tolong sadarkan si dia, tanggungjawabnya besar kepada keluarganya…

Tolong sabarkan si dia, usah ucap cinta di kala cita-cita belum terlaksana…
Tolong sabarkan si dia, andai diri ini enggan dirapati kerana menjaga batasan cinta…
Tolong sabarkan si dia, bila jarak mejadi penyebab bertambah rindunya…
Tolong pesan padanya, aku tidak mau menjadi fitnah besar kepadanya…
Tolong pesan padanya, aku tak mau menjadi puncak kegagalannya…
Tolong pesan padanya aku membiarkan Yang Esa menjaga dirinya…
Tolong khabarkan pada si dia, aku tidak mau membuat dia terlena…

Tolong kabarkan pada si dia, aku mau dia berjaya dalam impian dan cita- citanya…
Tolong kabarkan pada si dia, jadilah penyokong dalam kejayaanku…
Tolong sampaikan pada si dia, aku mendambakan cinta suci yang terjaga…
Tolong sampaikan pada si dia, cinta karena Allah tidak ternilai harganya…
Tolong sampaikan pada si dia, hubungan ini terjaga selagi dia menjaga hubungan dengan Yang Maha Kuasa…
Tolong sampaikan kepada si dia kerana aku tidak mampu memberitahunya sendiri…
Hanya engkau Ya Allah mengetahui siapa si dia…

Moga pesananku sampai padanya walau aku sendiri tidak mengetahui siapa dan dimana si dia…
Moga dia seekor lebah yang senantiasa memuji keagungan Yang Maha Kuasa memasuki taman larangan dengan sopan santunnya dan bertemu mawar berduri yang terjaga oleh tuannya…
Simpanlah pesanan ku ini sehingga engkau bertemu diriku suatu hari nanti…

Sumber :: Muslimah Perindu Syurga (RKI Muslimah)

♥Surat Untuk Calon Suamiku♥

Seorang gadis menulis surat untuk calon husband dan menyimpannya di atas awan. Ini isi suratnya :

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Dear calon suamiku…
Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.

Calon suamiku…
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati.
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku.

Wahai calon suamiku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.
Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah; “Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sempat kecewa dan protes. Betapa tidak adilnya ini.
Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali. Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.”
Aku yakin kaulah yang kubutuhkan, meski bukan seperti yang aku harapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.
Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.
Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku hembuskan nafas yg terakhir

Sumber :: Muslimah Perindu Syurga (RKI Muslimah),

{Facebook : http://www.facebook.com/pages/Muslimah-Perindu-Syurga-RKI-Muslimah/139476769407523?v=wall#!/notes.php?id=139476769407523}

C. I. N. T. A

"Karena cinta Tuhan menciptakan kita"
"Melalui cinta semua kehidupan tertata"

Cinta adalah ketika...!

ketika engkau tertawa oleh hal yg tidak lucu karenanya..

Ketika engkau sangat bahagia dengan hal kecil yg sangat sepele karenanya..

ketika ia dapat membuat air matamu jatuh dengan sendirinya..

Ketika engkau menerima dia seperti adanya dirinya..

Ketika kamu memaafkan sebelum dia memintanya..

Ketika kamu mencintai tanpa mengharapkan balasannya..

Ketika kamu menunggunya meski dia tidak tahu..

Ketika kamu mengharapkannya meski dia tidak menginginkanmu..

Ketika kamu memberi apa yg tidak kamu miliki..

Ketika kamu menerima apa yg tidak km sukai darinya..

Ketika tiap detik pikiranmu slalu kepadanya..

Ketika engkau hatimu tlah tertutup untuk orang lain..

Ketika hatimu berikrar untuk bersama dia selamanya..

Ketika engkau tetap mencintainya tak kenal waktu..

Ketika engkau menangis melebihi tangisannya..

Ketika engkau bahagia bila dia telah bahagia..

Ketika engkau mencintai hingga detik terakhir hidupmu..

Dengan atau tanpanya..
Sampai hari terakhirmu..

Memikirkan sebuah mutiara kata cinta yang romantis bisa menyejukan hati..., memikirkan bagaimana bercinta bisa membakar hati...


Kutipan referensi: http://p77frogs.wordpress.com