Rinai hujan basahi aq |
Temani sepi yang mengendam |
Kala aq mengingatmu |
Dan semua saat manis itu |
Segalanya seperti mimpi |
Q jalani hidup sendiri |
Andai waktu berganti |
Aq tetap takkan berubah |
Aq selalu bahagia saat hujan turun |
Karna aq dapat menggenangmu |
Untukq sendiri |
Slalu ada cerita tersimpan di hatiq |
Tentang kau dan hujan |
Tentang cinta kita |
Yang mengalir seperti air |
Aq bisa tersenyum sepanjang hari |
Karna hujan pernah menahanmu di sini |
Untukq….. |
Hujan mengingatkan awal perjumpaanq dengannya. Hujan lah yang menjadi saksi. Hujan itu indah. Namun terkadang mengingatnya menjadi perih. Hatiq terkoyak. Biarlah,,, |
Mengapa aku harus menjatuhkan hati kepadanya? |
Salahkah aq? |
Tersenyumlah saat kau mengingatq |
Karna saat itu aq sangat merindukanmu |
Dan menangislah saat kau merindukanq |
Karna saat itu aq tak berada di sampingmu |
Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu |
Karna saat itu aq akan terasa ada di dekatmu |
Karna aq telah berada di hatimu untuk selamanya |
Tak ada yang tersisa lagi untukq |
Selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu |
Mata indah yang mana dengannya |
Aq terbiasa melihat keindahan cinta |
Mata indah yang dahulu adalah milikq |
Kini semuanya terasa jauh meninggalkanq |
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu |
Hati, cinta dan rinduq adalah milikmu |
Cintamu takkan pernah membebaskanq |
Bagaimana mungkin aq terbang mencari cinta yang lain |
Saaat sayap-sayapq telah patah karenamu |
Cintamu akan tetap tinggal bersamaq |
Hingga akhir hayatq |
Dan setelah kematian |
Hingga tangan Tuhan akan menyatukan kita lagi |
Betapapun hati telah terpikat |
Pada sosok terang dalam kegelapan |
Yang tengah menghidupkan sinar redupq |
Namun tak dapat menyinari |
Dan menghangatkan perasaanq sesungguhnya |
Aq tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain |
Selain cintamu |
Karena mereka tak tertandingi |
Oleh sosok dirimu dalam jiwaq |
Kau takkan pernah terganti |
Bagai pecahan logam |
Mengekalkan kesunyian, kesendirian |
Dan kesedihanq |
0 komentar:
Posting Komentar